Cardiotocography (CTG) adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur DJJ pada saat kontraksi maupun tidak. Jadi bila doppler hanya menghasilkan DJJ maka pada CTG kontraksi ibu juga terekam dan kemudian dilihat perubahan DJJ pada saat kontraksi dan diluar kontraksi. Bila terdapat perlambatan maka itu menandakan adanya gawat janin akibat fungsi plasenta yang sudah tidak baik.
Cara pengukuran Cardiotocography hampir sama dengan doppler hanya kalau pada Cardiotocography yang ditempelkan 2 alat yang satu untuk mendeteksi DJJ yang satu untuk mendeteksi kontraksi, alat ini ditempelkan selama kurang lebih 10-15 menit.
Pengertian Umum
Suatu alat untuk mengetahui kesehatan janin di dalam rahim, dengan merekam pola denyut jantung janin dan hubungannya dengan gerakan janin atau kontraksi rahim.
Pemeriksaan Cardiotocography penting dilakukan pada setiap ibu hamil untuk pemantauan kondisi janin terutama dalam keadaan :
- Kehamilan dengan komplikasi (darah tinggi, kencing manis, tiroid, penyakit infeksi kronis, dll)
- Kehamilan dengan berat badan janin rendah (Intra Uterine Growth Retriction)
- Oligohidramnion (air ketuban sedikit sekali)
- Polihidramnion (air ketuban berlebih)
- Kehamilan dengan komplikasi (darah tinggi, kencing manis, tiroid, penyakit infeksi kronis, dll)
- Kehamilan dengan berat badan janin rendah (Intra Uterine Growth Retriction)
- Oligohidramnion (air ketuban sedikit sekali)
- Polihidramnion (air ketuban berlebih)
Pemeriksaan Cardiotocography :
- Sebaiknya dilakukan 2 jam setelah makan.
- Waktu pemeriksaan selama 20 menit,
- Selama pemeriksaan posisi ibu berbaring nyaman dan tak menyakitkan ibu maupun bayi.
- Bila ditemukan kelainan maka pemantauan dilanjutkan dan dapat segera diberikan pertolongan yang sesuai.
- Bila ditemukan kelainan maka pemantauan dilanjutkan dan dapat segera diberikan pertolongan yang sesuai.
- Konsultasi langsung dengan dokter kandungan
Mekanisme pengaturan DJJ : (normal 120-160dpm)
- SSSimpatis, yang bekerja pada miokardium, dmn dengan obat (beta adrenergik) akn merang/ meningkatkan kekuatan otot jantung, frek & curah jantung.
- SSParaS, sebagian besar dipeng o/ N.Vagus yang b’asal dr batang otak.Bekerja pd nodul SA dan AV serta neuron. Rang/ Nvagus (ex asetilkolin) akan menurunkan kerja jantung, frek & curah jantung, sedangkan hambatan pd Nvagus (ex atropin) akn meningkatkan kerja, frek & curah jantung.
- Baroreseptor, letaknya diarkus aorta dan sinus karotid, dimana saat tekanan tinggi pd daerah tersebut, maka reseptor-reseptornya akan merang/ nvagus untuk menurunkan kerja, frek dan cjantung
- Kemoreseptor yang terletak di aorta dan badan karotid (bagian perifer) serta di batang otak (sentral), dimana berf/ dalam pengaturan kadar CO2 dan O2 pd darah dan cairan otak. Pd saat O2 turun dan CO2 naik, maka reseptor sentral akn mengakibatkan takhikardi sehingga aliran darah bnyk dan O2 meningkat pd darah & cairan otak
- SSPusat, berfungsi mengatur variabilitas DJJ. Pd keadaan tidur dimana aktivitas otak tidak ada, maka variabilitas menurun.
- St hormonal, pd keadaan stress (asfiksia) maka adrenal mengeluarkna epi&norepi untuk meningkatkan kerja, frek dan cjantung.
Karakterisitik DJJ :
Basa fetal hearth rate, yakni baseline dan variabilitas disaat tidak ada gerakan dan kontraksi ut.
Reactivity, merupakan perubahan pola DJJ saat ada gerakan dan kontraksi.
Baseline Rate
Normal 120-160dpm, ada juga yang membuat 120-150 dpm. Takhikardi jika djj > 160dpm, dan
bradikardi jika djj < 120dpm.
Takhikardi dapat terjadi pada keadaan : (Hipoksia janin (ringan / kronik), Kehamilan preterm (<30 minggu), Infeksi ibu atau janin, Ibu febris atau gelisah, Ibu hipertiroid, Takhiaritmia janin, Obat-obatan (mis. Atropin, Betamimetik.).
Variabilitas DJJ
Suatu gbrn osilasi yg tdk teratur yg tampak pd rekaman djj, dan merupakan hasil dr interaksi antara s.simpatis (kardioakselerator) dg s.para (kardiodeselerator). pada keadaan hipoksia variabilitas akan menurun sampai menghilang. Dibedakan atas dua periode : variabilitas jangka pendek dan jangka panjang. Jangka panjang dibedakan lagi : normal (6-25dpm), berkurang (2-5dpm), menghilang (<2dpm) dan saltatory (>25dpm).
Perubahan periodik DJJ
Suatu perubahan pola djj yg berhubungan dengan kontraksi & gerakan janin (akselerasi dan deselerasi)
Indikasi CTG : Hipertensi, DMG, gerak janin kurang, riw. obstetri jelek, PRM, postterm, oligohidramnion, polihidramnion, gamelli, iugr, ibu dengan penyakit penyerta, kehamilan dengan anemia. - (Sumber Ensiklopedi Kedokteran).
Info tentang Produk Cardiotocography selengkapnya bisa anda lihat DISINI.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Info peluang bisnis masakan Jepang Okonomiyaki & Takoyaki pelajari infonya DISINI.
Info tentang Produk Cardiotocography selengkapnya bisa anda lihat DISINI.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Info peluang bisnis masakan Jepang Okonomiyaki & Takoyaki pelajari infonya DISINI.