Jantung memiliki suatu sistem dimana selnya mempunyai kemampuan untuk membangkitkan dan menghantarkan impuls listrik secara spontan. Setiap denyut jantung normal merupakan hasil pembangkitan impuls listrik di SINO ATRIAL NODE (S-A NODE) yang mengatur frekuensi dan irama denyutan jantung. Pola hantaran normal jantung dikenal sebagai Irama Sinus (Sinus Rhytm) karena denyut tersebut berasal dari S-A Node.
Frekuensi denyutan alami pada jalur hantaran pacemaker yaitu :
- S-A Node = 60 - 100 kali/menit
- A-V Node = 40 - 60 kali/menit
- Sistem purkinje = 25 - 40 kali/menit.
S-A Node lebih dominan dalam menentukan denyut jantung karena menghasilkan denyutan lebih cepat sehingga biasa juga disebut Pacemaker dari jantung. Jika jalur konduksi normal, bagian lain yang menghasilkan impuls yang lambat hanya melanjutkan impuls yang berasal dari S-A Node dan tidak mengambil alih pengaturan denyut jantung.
Kegiatan listrik jantung sering dihubungkan dengan perjalanan impuls dari jantung yang dihantarkan menuju jaringan tubuh dan dapat diukur pada permukaan tubuh dengan menggunakan alat galvanometer (suatu alat yang digunakan untuk mengukur arus listrik). Galvanometer ini sering digunakan untuk mendeteksi dan meningkatkan aktivitas listrik yang relatif kecil dari jantung dan kemudian digambarkan pada kertas yang berjalan yang biasa disebut dengan Elektrokardiogram.
EKG dapat mencatat aktifitas listrik miokardium dari 12 posisi yang berbeda -3 posisi standard, 3 posisi unipolar dan 6 posisi dada. Informasi ini sangat berguna dalam mendiagnosa penyakit-penyakit kardiovaskular seperti Angina Pektoris atau miokardial infark (serangan jantung).
Perekaman yang akan dilakukan adalah 12 sadapan lengkap yaitu Standard Leads atau Limb Lead, Unipolar Leads dan Precordial Leads. Kabel yang digunakan ada 2 macam yaitu 4 buah kabel terpisah untuk ekstremitas dan 6 kabel untuk sadapan prekordial. Pada sadapan ekstremitas digunakan kabel dengan tulisan dan warna sebagai berikut : RA (rigth arm) merah, LA (left arm) kuning, LL (left leg) hijau, dan RL (right leg) hitam sebagai grounding. Ketika Lead I direkam maka sebenarnya mesin merekam potensial listrik antara RA dan LA, pada Lead II mesin merekam potensial listrik antara RA dan LL dan pada Lead III mesin mencatat perbedaan antara LA dan LL. Nilai yang dihasillkan dari sadapan standard atau Limb Lead dari aktifitas listrik jantung dikenal dengan sebutan "segitiga einthovens".
Persiapan Dan Peralatan
1. Orang yang akan diperiksa dianjurkan untuk berbaring dengan tenang dengan bertelanjang dada, kepala diberikan bantal, dan sebaiknya melepaskan semua perhiasan yang menempel untuk mempermudah jalannya pemeriksaan.
2. Bersihkan permukaan kulit dikedua pergelangan tangan dan kaki dengan menggunakan kapas beralkohol.
3. Siapkan empat elektroda ekstremitas dengan EKG jell secukupnya, kemudian pasangkan elektroda tersebut ditempat yang telah dibersihkan tadi.
4. Hubungkan kabel penghubung dengan elektroda berikut :
- Kabel RA merah dihubungkan pada elektroda dipergelangan tangan kanan
- Kabel LA kuning dihubungkan pada elektroda dipergelangan tangan kiri
- Kabel LL hijau dihubungkan pada elektroda di pergelangan kaki kiri
- Kabel RL hitam dihubungkan pada elektroda di pergelangan kaki kanan.
5. Lalu bersihkan permukaan kulit didada dengan kapas yang beralkohol, yang akan dipasang elektroda prekordial.
6. Siapkan enam elektroda prekordial (bentuk balon hisap) dengan EKG jell secukupnya, kemudian pasangkan elektroda tersebut ditempat yang telah dibersihkan tadi.
7. Hubungkan kabel penghubung dengan elektroda sebagai berikut :
- C1 = ruang interkostal IV garis sternal kanan, dengan kabel merah
- C2 = ruang interkostal IV garis sternal kiri, dengan kabel kuning
- C3 = ruang pertengahan garis lurus yang menghubungkan C2 dan C4 dengan kabel hijau
- C4 = ruang interkostal V kiri digaris medioklavicula
- C5 = titik potong garis aksila kiri dengan garis mendatar dari C4
- C6 = titik potong garis aksila kiri dengan garis mendatar dari C4 dan C5
pada C2 dan C4 merupakan titik yang digunakan untuk mendengar bunyi jantung I dan II.
8. Bersihkan permukaan elektroda lempeng (ekstremitas) dan elektroda hisap (prekordial) dengan kapas yang beralkohol.
9. Nyalakan power ON / Off alat EKG, hubungkan kabel pada pasien dengan kabel mesin EKG.
10. Atur kecepatan alat dan peneraan kepekaan alat.
11. Tekan start-stop untuk memulai dan mengakhiri perekaman.
12. Dengan menekan tombol yang sesuai dicatat secara berturut-turut :
- Hantaran standar einthoven : I, II, III
- Hantaran Augmented exremity leads : aVR, aVL, dan AVF.
- Hantaran Wilson prekordial leads : V1, V2, V3, V4, V5 dan V6.
(Tiap hantaran dicatat untuk 3 - 5 siklus jantung lengkap).
13. Tulis identitas yang diperiksa dipojok kiri atas seperti : nama, usia, jenis kelamin, maupun jam pemeriksaan.
14. Selesai, dan alat sebaiknya dirapikan dan dibersihkan kembali seperti semula.
Info lengkap tentang Produk Electrocardiography (ECG) bisa anda lihat DISINI.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Untuk info peluang bisnis masakan Jepang Okonomiyaki & Takoyaki pelajari infonya DISINI.
Info lengkap tentang Produk Electrocardiography (ECG) bisa anda lihat DISINI.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Untuk info peluang bisnis masakan Jepang Okonomiyaki & Takoyaki pelajari infonya DISINI.