Hallo ,  Selamat Datang di DUNIA ALAT KEDOKTERAN  |  PROFIL  |  LOKASI  |  ORDER ?
 

Pencarian

Penyakit Diabetes Melitus (Kencing Manis)

            Diabetes Melitus merupakan penyakit kronis yang berkaitan dengan defisiensi atau resistansi insulin relatif atau absolut, dan ditandai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak.
Dunia Alat Kedokteran
Kondisi ini muncul dalam dua bentuk yaitu tipe 1, ditandai dengan insufisiensi insulin absolut, dan tipe 2 yang ditandai dengan resistansi insulin disertai kelainan sekresi insulin berbagai tingkatan. Serangan tipe 1 biasanya muncul sebelum penderita berusia 30 tahun (namun bisa muncul juga pada penderita usia berapapun), biasanya pasien menjadi kurus dan membutuhkan insulin eksogenosa dan pengaturan makanan untuk mendapatkan kontrol. Sebaliknya tipe 2 biasanya muncul pada pasien dewasa yang berusia lebih dari 40 tahun dan yang mengalami obesitas, namun tipe ini saat ini juga banyak menyerang pemuda di amerika utara. Hampir dua-pertiga penderita Diabetes Melitus akan meninggal akibat penyakit kardiovaskular. 
Diabetes Melitus juga merupakan penyakit yang paling sering menyebabkan gagal ginjal dan kebutaan pada orang yang baru menginjak masa dewasa.

Penyebab Diabetes Melitus

- Tipa 1A : kehancuran autoimun sel-beta yang menyebabkan defisiensi insulin
- Tipe 1B : penanda imunologisnya sama dengan tipe 1A, namun menyebabkan defisiensi insulin dan kerosis.

Faktor Resiko Diabetes Melitus

- Antagonisasi efek insulin yang disebabkan oleh beberapa medikasi, antara lain diuretik thiazide, kortikosteroid adrenal, dan kontraseptif hormonal
- Obesitas
- Stres fisiologis dan emosional meningkatkan kadar hormon stres (kortisol, epinefrin, glukagon, dan hormon pertumbuhan) sehingga meningkatkan kadar glukosa darah
- Kenaikan kadar estrogen dan hormon plasental yang berkaitan dengan kehamilan yang mengantagoniskan insulin

Tanda dan Gejala Diabetes Melitus

- Ketoasidosis atau serangan diam-diam pada tipe 1
- Yang paling sering terjadi adalah keletihan akibat defisiensi energi dan keadaan katabolis
- Kadang-kadang tidak ada gejala (pada penderita diabetes tipe 2)
- Diuretik osmotik yang disertai poliuria, dehidrasi, polidipsia, selaput lendir kering, dan kekencangan kulit buruk
- Pada ketoasidosis dan keadaan non-ketotik hiperosmolar hiperglikemik, dehidrasi berpotensi menyebabkan hipovolemia dan syok
- Jika diabetes tipe 1 tidak dikontrol, pasien mengalami penurunan berat badan dan selalu lapar, padahal sudah makan sangat banyak.

Efek Jangka Panjang Diabetes Melitus

- Retinopati
- Nefropati
- Aterosklerosis
- Neuropati periferal, biasanya di tangan dan kaki bawah
- Neuropati otonomik, kemungkinan sebagai gastroparesis (menyebabkan tertundanya pengosongan lambung dan merasa mual dan kenyang setelah makan) diare nokturnal, impotensi, dan hipotensi postural
- Infeksi kulit dan traktus kencing, dan vaginitis

Uji Diagnostik

Diagnosis untuk Diabetes Melitus dipastikan pada orang dewasa yang sedang tidak hamil dengan :
- setidaknya dua kali kadar glukosa plasma saat puasa lebih besar dari atau sama dengan 126 mg/dl
- Gejala khas dari diabetes yang tidak dikontrol dan kadar glukosa darah acak lebih besar dari atau sama dengan 200 mg/dl
- Kadar glukosa darah lebih besar dari atau sama dengan 200 mg/dl pada saat 2 jam setelah mencerna 75 gram dekstrosa oral

Dua uji dibutuhkan untuk memastikan diagnosis. Akan tetapi, tidak perlu melakukan dua uji yang berbeda-tes yang sama boleh dilakukan dua kali. Uji kedua biasanya dilakukan 24 jam setelah uji pertama

- Pemeriksaan oftalmologis bisa memperlihatkan retinopati diabetik
- Sampel urin bisa dikaji untuk melihat keberadaan aseton
- Sampel darah bisa memperlihatkan hemoglobin glikosilat yang menggambarkan kontrol glukosa dalam 2 sampai 3 bulan terakhir.

Tindakan Penanganan

Penanganan efektif untuk kedua tipe Diabetes Melitus akan menormalkan glukosa darah dan mengurangi komplikasi
- Diabetes tipe 1 : dengan penggantian insulin; insulin manusia bisa bertindak cepat (reguler), bertindak sedang (NPH atau lente), bertindak lama (ultralente, lantus), atau kombinasi antara bertindak cepat dan bertindak sedang (70/30 atau 50/50 dari NPH dan reguler)
- Diabetes tipe 2 membutuhkan obat antidiabetik oral
- Transplantasi sel kepulauan atau pankreas bisa dilakukan untuk diabetes tipe 1
- Penanganan komplikasi Diabetes Melitus jangka panjang meliputi transplantasi atau dialisis untuk gagal ginjal, fotokoagulasi untuk retinopati, dan pembedahan vaskular untuk penyakit pembuluh besar. Kontrol glukosa darah dengan seksama sangatlah penting.

Info artikel menarik lain silahkan baca Penyakit Koagulasi Intravaskular Terdiseminasi.


----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Anda berminat dengan bisnis kuliner khas Jepang Okonomiyaki & Takoyaki, info selengkapnya bisa anda pelajari DISINI.

Ingin Gabung di Dunia Alat Kedokteran Yahoo Groups

Powered by us.groups.yahoo.com

Artikel / Produk Sejenis