Hallo ,  Selamat Datang di DUNIA ALAT KEDOKTERAN  |  PROFIL  |  LOKASI  |  ORDER ?
 

Pencarian

Penyebab Penyakit HIV

                 Acquired immunodeficiency syndrome (AIDS) yang merupakan salah satu penyakit yang paling dikenal dan disebabkan oleh Human immunodeficiency virus (HIV) ditandai oleh kegagalan progresif sistem imun. Walaupun ditandai dengan kehancuran imunitas termediasi-sel (sel-T) secara bertahap, AIDS juga menyerang imunitas humoral dan autoimunitas karena adanya peran pusat dari limposit CD4+T dalam reaksi imun. Imunodefisiensi menyebabkan pasien suseptibel terhadap infeksi oportunistik, kanker yang tidak lazim dan keabnormalan lain yang menandai AIDS.
Sindrom ini pertama kali dideskripsikan oleh centers for disease control and prevention (CDC) pada 1981. Sejak itu CDC mengumumkan definisi pengawasan kasus AIDS dan telah memodifikasi beberapa kali yang terbaru adalah pada tahun 1993.

Dunia Alat Kedokteran
Dua suku utama dari retrovirus yang ada :
1.HIV-1
Agens penyebab utama yang berkaitan erat dengan retrovirus primata yaitu virus imunodefisiensi kera)
2.HIV-2
Berkaitan dengan imunodefisiensi tetapi kurang patogenik dibanding HIV-1.
Penyakit ini ditularkan melalui kontak dengan darah atau cairan tubuh yang terinfeksi dan berkaitan dengan tingkah laku beresiko tinggi yang bisa diidentifikasi. Karena itu penyakit ini tergambarkan secara tidak seimbang pada pria homoseksual dan biseksual, pengguna obat I.V., neonatus yang lahir dari wanita terinfeksi, resipien darah atau produk darah yang terkontaminasi (berkurang secara dramatis sejak pertengahan tahun 1985), dan pasangan heteroseksual dari orang-orang kelompok sebelumnya. Karena rute penularannya yang mirip, AIDS memiliki pola epidemiologis yang sama dengan hepatitis B dan penyakit menular seksual.
Riwayat alami infeksi AIDS dimulai dengan infeksi retrovirus HIV, yang hanya bisa dideteksi dengan uji laboratoris dan berakhir pada stadium akhir penyakit ini yang berupa gangguan imun berat. 

Proses infeksi terdiri dari tiga bentuk yaitu :
- Autoimunitas (pneumonia interstisial limfoid, artritis, hipergamaglobulinemia dan produksi antibodi autoimun)
- Imunodefisiensi (infeksi oprtunistik dan kanker yang tidak lazim)
- Disfungsi neurologis (demensia kompleks AIDS, ensefalopati HIV, dan neuropati periferal)
Pasien mengembangkan antibodi terhadap virus 6 sampai 8 minggu setelah terpapar, dengan rata-rata 8 sampai 10 tahun antara paparan dan diagnosis. Tergantung pada perbedaan individu dan adanya kofaktor yang mempengaruhi perkembangan, lamanya waktu yang ditempuh penderita mulai dari infeksi HIV akut ke munculnya gejala (ringan sampai berat) ke diagnosis dan akhirnya meninggal dunia sangat bervariasi.
Kombinasi terbaru dari terapi antiretroviral (misal dengan zidovudine (retrovir), ritonavir (norvir) dan lainnya)
penanganan dan pencegahan infeksi oportunistik bisa menunda perkembangan alami HIV dan memperpanjang waktu hidup penderita.

Penyebab Penyakit HIV
- Paparan HIV-1, melalui inokulasi langsung saat hubungan seksual intim, terutama yang berkaitan dengan trauma mukosal dari hubungan rektal reseptif; transfusi darah atau produk darah terkontaminasi (resikonya bisa dikurangi dengan pengujian semua produk darah secara rutin); berbagi jarum yang terkontaminasi; atau penularan transplasental atau postpartum dari ibu yang terinfeksi ke fetus (melalui kontak servikal atau darah saat lahir dan dalam susu ibu).

Tanda dan Gejala HIV
- Awal : sindrom mirip mononukleusis, bisa diikuti dengan periode asimtomatik (tidak ada gejala) yang berlangsung selama beberapa tahun
- Gejala neurologis yang disebabkan oleh ensefalopati HIV
- Gejala nonspesifik (berat badan turun, letih, keringat di malam hari, demam)
- Infeksi oprtunistik atau kanker
- Adenopati persisten dan tergeneralisasi

Pada Anak-anak
- Rata-rata periode inkubasi selama 17 bulan; tanda-tanda dan gejala mirip dengan yang ditunjukkan oleh orang dewasa, terutama tanda dan gejala yang berkaitan dengan STD
- Infeksi oportunistik juga terlihat pada pasien dewasa, tetapi insidensi yang lebih tinggi diperlihatkan oleh infeksi bakteri, misalnya otitis media, sepsis, pembesaran kelenjar saliva kronis, fungsi kompleks Mycobacterium avium dan pneumonia, termasuk pneumocystis carinii dan pneumonia interstisial limfoid.

Tindakan Penanganan
- Belum ada pengobatan yang ditemukan bagi gangguan ini, tetapi terapi primer infeksi HIV meliputi tiga tipe antiretroviral berbeda. Ketiga tipe ini digunakan dalam berbagai kombinasi dan dirancang untuk menghambat replikasi HIV :
 - Inhibitor protease misalnya ritonavir, indinavir, nelfinavir, dan saquinavir
 - Inhibitor transkriptase reversi nukleusida
 - NRTI
 - Inhibitor transkriptase reversi non nukleusida
- Agens imunomodulatori memperkuat sistem imun yang melemah
- Anti infektif dan antineoplastik melawan infeksi oportunistik dan kanker yang berkaitan; beberapa diantaranya digunakan secara profilaktik untuk membantu pasien bertahan dari infeksi oportunistik
- Protokol penanganan terbaru mengkombinasikan tiga agens sebagai upaya mendapatkan keuntungan maksimum dengan reaksi merugikan yang paling kecil. Aturan semacam ini meliputi PI dan dianggap penanganan yang paling efektif. Banyak variasi dan interaksi obat masih dipelajari.

Info artikel menarik lain silahkan baca Gejala Paru Paru Basah / Pneumonia.

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Untuk info peluang bisnis masakan Jepang Okonomiyaki & Takoyaki info detailnya DISINI.

Ingin Gabung di Dunia Alat Kedokteran Yahoo Groups

Powered by us.groups.yahoo.com

Artikel / Produk Sejenis