Di Amerika dan Eropa, Kanker Kolorektal (Colorectal Cancer) merupakan neoplasma viseral terbanyak kedua. Insidensinya terbagi sama antara pria dan wanita. Insidensinya meningkat menurut usia dan sebagian besar pasien berusia lebih dari 55 tahun. Insidensi yang lebih tinggi ada pada pasien yang memiliki riwayat Kanker Kolorektal (Colorectal Cancer) di keluarganya dan pada pasien yang menderita penyakit atau polip usus inflamatorik kronis. Tumor ganas kolorektal hampir selalu merupakan adenokarsinoma. Kanker tipe ini cenderung berkembang lambat dan tetap bersifat setempat dalam waktu lama dan 75% pasien bisa sembuh jika diagnosis dini memungkinkan reseksi sebelum nodus terlibat. Jika didiagnosis sejak dini, tingkat bertahan hidup selama 5 tahun adalah sekitar 50%.
Penyebab Kanker Kolorektal (Colorectal Cancer)
- Tidak diketahui
Faktor Resiko
- Usia (lebih dari 40 tahun)
- Makanan (lemak hewani berlebihan, terutama sapi, dan serat rendah)
- Poliposis familial (kanker hampir selalu berkembang saat usia 50 tahun)
- Riwayat kolitis ulseratif (rata-rata interval sebelum serangan kanker adalah 11 sampai 17 tahun)
- Penyakit lain di daerah pencernaan
Tanda Dan Gejala Kanker Kolorektal (Colorectal Cancer)
- Di stadium awal tanda dan gejala biasanya samar dan tergantung pada lokasi anatomi dan fungsi segmen usus yang mengandung tumor. Di stadium lanjutan, tanda dan gejala umumnya meliputi pucat, kakeksia, asites, hepatomegali, dan limfangiektasis
Kanker di Sisi Kiri
- Rasa penuh atau kram intermitten di abdomen, dan tekanan rektal
- Pendarahan rektal (secara khas dianggap karena hemoroid)
- Tanda dan gejala obstruksi
- Saat penyakit berkembang : konstipasi, diare, tinja "seperti pita" atau berbentuk pensil, nyeri reda saat tinja atau flatus keluar; tanda pendarahan dari kolon yang terlihat jelas, misalnya darah berwarna merah terang dalam tinja dan mukus didalam atau diluar tinja.
Kanker di Sisi Kanan
- Sakit nyeri atau kram ringan di abdomen
- Anemia
- Asimtomatik atau tinja berwarna hitam dan seperti ter
- Tumor palpabel
- Saat penyakit berkembang : lemah, letih, dispnea saat mengerahkan tenaga, vertigo, diare, konstipasi, anoreksia, berat badan turun, muntah, dan tanda gejala lain dari obstruksi intestinal.
Tumor Rektal
- Darah atau mukus di tinja
- Perubahan kebiasaan usus, biasanya dimulai dengan keinginan yang mendesak untuk buang air besar saat bangun (diare pagi) atau konstipasi yang bergantian dengan diare
- Nyeri yang dimulai sebagai perasaan penuh di rektum dan berkembang menjadi sakit ringan yang terbatas pada rektum atau wilayah sakral
- Perasaan pengosongan tidak menyeluruh
Uji Diagnostik
Hanya biopsi tumor yang bisa memastikan kanker kolorektal, tetapi uji berikut ini bisa membantu mendeteksinya :
- Pemeriksaan digital bisa memperlihatkan adanya tumor
- Uji hemoccult (guaiac) bisa menunjukkan darah dalam tinja
- Proktoskopi, sigmoidoskopi, atau kolonoskopi memungkinkan inspeksi visual dan akses bagi eksisi dan biopsi
- CT-Scan membantu mendeteksi area yang diserang oleh metastasis
- Sinar-X barium menggunakan kontras rangkap dua dengan udara, bisa menunjukkan lokasi lesi. Pemeriksaan barium sebaiknya dilakukan setelah endoskopi atau urografi ekskretorik karena barium sulfat mengganggu uji-uji tersebut
- Antigen karsinoembrionik berguna dalam memantau pasien sebelum dan setelah penanganan untuk mendeteksi metastasis atau rekurensi
Tindakan Penanganan
- Pembedahan diperlukan untuk membuang tumor ganas dan jaringan yang berdekatan dan nodus limfa yang mungkin mengandung sel kanker. Tipe pembedahan tergantung pada lokasi tumor
- Kemoterapi diindikasikan bagi pasien yang mengalami metastasis, penyakit residual, atau tumor rekuren yang tidak bisa dioperasi.
- Terapi radiasi memicu penyembuhan tumor, dan bisa digunakan sebelum atau sesudah pembedahan atau dikombinasikan dengan kemoterapi, terutama fluorouracil.
Info artikel menarik lain silahkan baca Resep Membuat Ifu Mie.
Penyebab Kanker Kolorektal (Colorectal Cancer)
- Tidak diketahui
Faktor Resiko
- Usia (lebih dari 40 tahun)
- Makanan (lemak hewani berlebihan, terutama sapi, dan serat rendah)
- Poliposis familial (kanker hampir selalu berkembang saat usia 50 tahun)
- Riwayat kolitis ulseratif (rata-rata interval sebelum serangan kanker adalah 11 sampai 17 tahun)
- Penyakit lain di daerah pencernaan
Tanda Dan Gejala Kanker Kolorektal (Colorectal Cancer)
- Di stadium awal tanda dan gejala biasanya samar dan tergantung pada lokasi anatomi dan fungsi segmen usus yang mengandung tumor. Di stadium lanjutan, tanda dan gejala umumnya meliputi pucat, kakeksia, asites, hepatomegali, dan limfangiektasis
Kanker di Sisi Kiri
- Rasa penuh atau kram intermitten di abdomen, dan tekanan rektal
- Pendarahan rektal (secara khas dianggap karena hemoroid)
- Tanda dan gejala obstruksi
- Saat penyakit berkembang : konstipasi, diare, tinja "seperti pita" atau berbentuk pensil, nyeri reda saat tinja atau flatus keluar; tanda pendarahan dari kolon yang terlihat jelas, misalnya darah berwarna merah terang dalam tinja dan mukus didalam atau diluar tinja.
Kanker di Sisi Kanan
- Sakit nyeri atau kram ringan di abdomen
- Anemia
- Asimtomatik atau tinja berwarna hitam dan seperti ter
- Tumor palpabel
- Saat penyakit berkembang : lemah, letih, dispnea saat mengerahkan tenaga, vertigo, diare, konstipasi, anoreksia, berat badan turun, muntah, dan tanda gejala lain dari obstruksi intestinal.
Tumor Rektal
- Darah atau mukus di tinja
- Perubahan kebiasaan usus, biasanya dimulai dengan keinginan yang mendesak untuk buang air besar saat bangun (diare pagi) atau konstipasi yang bergantian dengan diare
- Nyeri yang dimulai sebagai perasaan penuh di rektum dan berkembang menjadi sakit ringan yang terbatas pada rektum atau wilayah sakral
- Perasaan pengosongan tidak menyeluruh
Uji Diagnostik
Hanya biopsi tumor yang bisa memastikan kanker kolorektal, tetapi uji berikut ini bisa membantu mendeteksinya :
- Pemeriksaan digital bisa memperlihatkan adanya tumor
- Uji hemoccult (guaiac) bisa menunjukkan darah dalam tinja
- Proktoskopi, sigmoidoskopi, atau kolonoskopi memungkinkan inspeksi visual dan akses bagi eksisi dan biopsi
- CT-Scan membantu mendeteksi area yang diserang oleh metastasis
- Sinar-X barium menggunakan kontras rangkap dua dengan udara, bisa menunjukkan lokasi lesi. Pemeriksaan barium sebaiknya dilakukan setelah endoskopi atau urografi ekskretorik karena barium sulfat mengganggu uji-uji tersebut
- Antigen karsinoembrionik berguna dalam memantau pasien sebelum dan setelah penanganan untuk mendeteksi metastasis atau rekurensi
Tindakan Penanganan
- Pembedahan diperlukan untuk membuang tumor ganas dan jaringan yang berdekatan dan nodus limfa yang mungkin mengandung sel kanker. Tipe pembedahan tergantung pada lokasi tumor
- Kemoterapi diindikasikan bagi pasien yang mengalami metastasis, penyakit residual, atau tumor rekuren yang tidak bisa dioperasi.
- Terapi radiasi memicu penyembuhan tumor, dan bisa digunakan sebelum atau sesudah pembedahan atau dikombinasikan dengan kemoterapi, terutama fluorouracil.
Info artikel menarik lain silahkan baca Resep Membuat Ifu Mie.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Untuk info peluang bisnis masakan Jepang Okonomiyaki & Takoyaki pelajari infonya DISINI.