Ternyata penyakit kanker paru-paru bisa diderita tidak hanya oleh para perokok saja, tetapi yang bukan perokokpun bisa menderita penyakit ini. Karena itu, selalu menjaga kesehatan dengan membiasakan diri melakukan gaya hidup sehat sudah menjadi keharusan. Dengan begitu, kita bisa terhindar dari berbagai penyakit yang berbahaya.
Sekitar 6.000 orang bukan perokok didiagnosis kanker paru-paru setiap tahunnya. Sebagian besar adalah kaum wanita dan wanita Asia beresiko paling tinggi.
Meski kemungkinan seorang bukan perokok untuk terkena kanker paru lebih kecil dibanding perokok, tetapi data di Inggris menunjukkan 41.500 kasus baru kanker payudara ditemukan setiap tahunnya. Sekitar 14 persen, atau 6.000 kasus tidak terkait dengan kebiasaan merokok.
Kebanyakan pasien kanker paru yang bukan perokok adalah kaum wanita. Secara anekdoktal, kami melihat makin banyak pasien wanita yang tak pernah merokok tapi terdiagnosis kanker paru, dibandingkan dengan 10 tahun lalu.
Apa yang menyebabkan kondisi tersebut belum sepenuhnya diketahui. Tetapi para ilmuwan menduga ada kaitannya dengan faktor genetik yang dikombinasikan dengan paparan zat-zat pemicu kanker, misalnya asbestos, gas radon, bahan pelarut, asap buangan mesin diesel, hingga asap rokok orang lain.
Faktor risiko lain adalah terapi radiasi ke dada untuk penyakit lain seperti kanker payudara atau limfoma. Bisa juga dari luka paru-paru yang berasal dari kondisi medis sebelumnya.
Menurut Deputi British Lung Foundation, kanker paru-paru selalu dihubungkan dengan merokok. Padahal sebelum kebiasaan merokok menyebar pada awal abad 20, penyakit ini kerap menimpa wanita bukan perokok.
Orang yang tidak merokok biasanya menderita adenokarsinoma atau sel kanker paru tidak kecil. Kondisi ini terjadi di kelenjar yang memproduksi lendir pada jalan masuk udara ke paru-paru. Mereka yang tekena kanker adenokarsinoma ini juga mengalami kesalahan genetik pada protein di permukaan sel yang memicu pertumbuhan sel.
Sementara itu, beberapa penelitian masih berlangsung untuk mengenali apa penyebab kanker paru pada bukan perokok. Tetapi mencari dana untuk penelitian ini juga tak mudah karena kanker paru sering dianggap sebagai penyakit yang dicari sendiri oleh perokok.
Diagnosa dini memang berperan besar dalam kesembuhan kanker, tetapi dalam kasus penyakit paru ini bukan hal yang mudah.
Masalahnya paru tidak memiliki ambang sakit sehingga tak akan memberi peringatan jika ada sesuatu yang salah. Tidak ada gejala kanker paru yang spesifik dan sulit menentukan apakah batuk atau sesak napas yang diderita karena kanker atau bukan.
Ia menambahkan, yang memprihatinkan adalah saat batuk membandel tak kunjung sembuh, penyakitnya mungkin sudah ganas. Pada 70 persen pasien yang berobat ke dokter, penyakitnya sudah berkembang serius.
Pemeriksaan standar seperti rontgen paru pun terkadang tak mampu menemukan sel-sel kanker. Rontgen paru punya kelemahan karena dua dimensi. Sehingga ada area tertentu, misalnya di belakang jantung, yang tak terlihat.
Meski begitu pemeriksaan pendukung dengan CT-scan biasanya cukup membantu. Karena itu sebaiknya lakukan pemeriksaan jika batuk tidak sembuh lebih dari tiga minggu atau ada penurunan berat badan tanpa sebab. (Sumber : kompas.com)
Info artikel menarik lain silahkan baca Gambar Struktur Organ Paru-Paru.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------
Untuk info peluang bisnis masakan Jepang Okonomiyaki dan Takoyaki, silahkan pelajari info detailnya DISINI.
Sekitar 6.000 orang bukan perokok didiagnosis kanker paru-paru setiap tahunnya. Sebagian besar adalah kaum wanita dan wanita Asia beresiko paling tinggi.
Meski kemungkinan seorang bukan perokok untuk terkena kanker paru lebih kecil dibanding perokok, tetapi data di Inggris menunjukkan 41.500 kasus baru kanker payudara ditemukan setiap tahunnya. Sekitar 14 persen, atau 6.000 kasus tidak terkait dengan kebiasaan merokok.
Kebanyakan pasien kanker paru yang bukan perokok adalah kaum wanita. Secara anekdoktal, kami melihat makin banyak pasien wanita yang tak pernah merokok tapi terdiagnosis kanker paru, dibandingkan dengan 10 tahun lalu.
Apa yang menyebabkan kondisi tersebut belum sepenuhnya diketahui. Tetapi para ilmuwan menduga ada kaitannya dengan faktor genetik yang dikombinasikan dengan paparan zat-zat pemicu kanker, misalnya asbestos, gas radon, bahan pelarut, asap buangan mesin diesel, hingga asap rokok orang lain.
Faktor risiko lain adalah terapi radiasi ke dada untuk penyakit lain seperti kanker payudara atau limfoma. Bisa juga dari luka paru-paru yang berasal dari kondisi medis sebelumnya.
Menurut Deputi British Lung Foundation, kanker paru-paru selalu dihubungkan dengan merokok. Padahal sebelum kebiasaan merokok menyebar pada awal abad 20, penyakit ini kerap menimpa wanita bukan perokok.
Orang yang tidak merokok biasanya menderita adenokarsinoma atau sel kanker paru tidak kecil. Kondisi ini terjadi di kelenjar yang memproduksi lendir pada jalan masuk udara ke paru-paru. Mereka yang tekena kanker adenokarsinoma ini juga mengalami kesalahan genetik pada protein di permukaan sel yang memicu pertumbuhan sel.
Sementara itu, beberapa penelitian masih berlangsung untuk mengenali apa penyebab kanker paru pada bukan perokok. Tetapi mencari dana untuk penelitian ini juga tak mudah karena kanker paru sering dianggap sebagai penyakit yang dicari sendiri oleh perokok.
Diagnosa dini memang berperan besar dalam kesembuhan kanker, tetapi dalam kasus penyakit paru ini bukan hal yang mudah.
Masalahnya paru tidak memiliki ambang sakit sehingga tak akan memberi peringatan jika ada sesuatu yang salah. Tidak ada gejala kanker paru yang spesifik dan sulit menentukan apakah batuk atau sesak napas yang diderita karena kanker atau bukan.
Ia menambahkan, yang memprihatinkan adalah saat batuk membandel tak kunjung sembuh, penyakitnya mungkin sudah ganas. Pada 70 persen pasien yang berobat ke dokter, penyakitnya sudah berkembang serius.
Pemeriksaan standar seperti rontgen paru pun terkadang tak mampu menemukan sel-sel kanker. Rontgen paru punya kelemahan karena dua dimensi. Sehingga ada area tertentu, misalnya di belakang jantung, yang tak terlihat.
Meski begitu pemeriksaan pendukung dengan CT-scan biasanya cukup membantu. Karena itu sebaiknya lakukan pemeriksaan jika batuk tidak sembuh lebih dari tiga minggu atau ada penurunan berat badan tanpa sebab. (Sumber : kompas.com)
Info artikel menarik lain silahkan baca Gambar Struktur Organ Paru-Paru.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------
Untuk info peluang bisnis masakan Jepang Okonomiyaki dan Takoyaki, silahkan pelajari info detailnya DISINI.