Bagi orang yang telah mengidap
salah satu gangguan pernafasan seperti asma, kekurangan vitamin D akan membuat
penyakitnya semakin parah. Mereka yang berpenyakit asma namun kurang
mengkonsumsi Vitamin D beresiko lima kali lebih tinggi terhadap gangguan infeksi.
Sementara, mereka yang mengalami gangguan paru-paru akan memiliki resiko dua
kali lebih tinggi. Para peneliti menemukan bahwa mereka yang kekurangan vitamin D akan dengan mudah terserang gangguan pernafasan dibandingkan dengan mereka
yang memiliki vitamin D yang cukup. “Kami memang masih perlu melakukan
serangkaian ujicoba seperti yang telah kami rencanakan agar benar-benar dapat
membuktikan bahwa kecukupan vitamin D sangat besar pengaruhnya terhadap
penurunan resiko beberapa penyakit seperti hasil yang telah kami dapati sejauh
ini,” kilah Dr. Adit Ginde, kepala penelitian di Universitas Colorado itu.
Hasil penelitian tersebut telah dimuat dalam Archives of International
Medicine.
Penelitian tersebut melibatkan beberapa sukarelawan yang berusia
12 tahun ke atas dengan usia rata-rata 38 tahun. Tiga perempat dari jumlah
tersebut berkulit putih. Dalam penelitian itu, para sukarelawan diminta untuk
memberikan sampel darah mereka yang diperlukan untuk mengukur kadar
25-hydroxyvitamin D. Dr. Ginde lebih jauh mengatakan bahwa vitamin D sangat
perlu agar seseorang memiliki tulang yang kuat, selain juga akan meningkatkan
sistem kekebalan tubuhnya. Pendapat itu juga diperkuat oleh Lona Sandon,
seorang asisten profesor klinik gizi Universitas Texas yang juga merupakan
seorang juru bicara American Dietetic Association. “Hubungan antara vitamin D
dan sistem kekebalan tubuh sangat erat karena begitu seseorang kekurangan
vitamin D, saat itulah sistem kekebalan tubuhnya tidak berfungsi sebagaimana
mestinya,” ujarnya. Sandon juga mengatakan bahwa sebaiknya seseorang jangan
mengharapkan sumber vitamin D dari makanan saja. “Sumber vitamin D yang paling
baik berasal dari tulang ikan salmon dan tiga cangkir susu setiap harinya,
namun karena tidak semua orang bisa melakukannya maka saya menyarankan pergilah
keluar untuk mendapatkan sinar matahari terutama antara jam 11 sampai jam 1
siang. Luangkanlah waktu sekitar 15 menit saja diantara kedua waktu itu.
Para ahli kulit sering menganjurkan orang agar sejenak
“berjemur” yang sangat berguna sekali dalam mencegah kanker kulit, urai Sandon
memberikan argumennya. Mungkin bagi Anda yang bekerja di dalam ruangan, saat
yang tepat melakukannya adalah saat jam istirahat atau makan siang. Kesempatan
itu juga baik agar dapat menggerakkan otot-otot Anda.
Informasi produk Timbangan Digital + Ukur Tinggi Badan silahkan baca DISINI.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Untuk info peluang bisnis masakan Jepang Okonomiyaki & Takoyaki pelajari infonya DISINI.
Informasi produk Timbangan Digital + Ukur Tinggi Badan silahkan baca DISINI.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Untuk info peluang bisnis masakan Jepang Okonomiyaki & Takoyaki pelajari infonya DISINI.