Ejakulasi dini merupakan disfungsi seksual yang banyak dialami pria, di samping
disfungsi ereksi. Tetapi pada awalnya banyak pria yang mengalami ejakulasi dini
tidak menyadari bahwa itu termasuk gangguan fungsi seksual. Mereka hanya merasa
dan mengeluh pada dirinya sendiri, mengapa ejakulasinya terlampau cepat
terjadi. Bahkan ketika pasangannya mengeluh, mungkin mereka hanya menjawab
bahwa memang begitu keadaannya.
Menurut informasi yang ada, sekitar 50% keluhan ejakulasi dini terjadi pada
kaum muda dan 1 dari 3 pria dewasa melaporkan bahwa ejakulasi mereka lebih
cepat daripada yang mereka harapkan. Pada pria yang telah menikah, 30-40 %
mengalami ejakulasi dini. Banyak pria yang akhirnya mengalami kesulitan dalam
mencapai dan mempertahankan ereksi juga diawali dari kondisi ejakulasi dini
yang lama dan tidak diobati.
Apakah ejakulasi dini itu?
Ada beberapa pengertian yang dianut oleh para ahli mengenai ejakulasi dini :
1. Batasan ejakulasi dini didasarkan pada waktu tertentu ketika terjadi
ejakulasi.
2. Ejakulasi dini ditentukan oleh berapa kali seorang pria mampu melakukan
gerakan ketika berhubungan seksual sebelum terjadi ejakulasi. Ada yang
menggolongkan ejakulasi dini kalau ejakulasi terjadi kurang dari 20 kali
goyangan.
3. Ejakulasi dini diartikan sebagai ketidakmampuan menahan ejakulasi sampai
pasangannya mencapai orgasme.
4. Ejakulasi dini ditentukan oleh mampu tidaknya pria mengendalikan ejakulasi
agar terjadi sesuai dengan keinginannya.
Tampaknya pengertian keempat yang kini lebih dapat diterima. Berdasarkan
pengertian yang keempat, maka ejakulasi dini berarti ketidakmampuan mengontrol ejakulasi
sehingga terjadi dalam waktu yang teramat singkat, yang tidak sesuai dengan
keinginannya, paling sedikit 50% dari kesempatan melakukan hubungan seksual,
dengan syarat tidak ada gangguan seksual pada istri.
Gangguan ini terjadi bervariasi mulai dari yang ringan, sedang, sampai berat.
Ejakulasi dini ringan berarti ejakulasi terjadi setelah hubungan seksual
berlangsung singkat, hanya beberapa kali gesekan. Pada ejakulasi dini sedang,
ejakulasi terjadi setelah terjadi masuknya penis ke dalam vagina. Sedang pada
ejakulasi dini berat, hubungan seksual tidak sempat berlangsung karena
ejakulasi terjadi sebelum berlangsung penis masuk ke dalam vagina. Ejakulasi
terjadi begitu penis menyentuh kelamin wanita bagian luar. Bahkan sebagian
kecil pria dengan ejakulasi dini berat sudah mengalami ejakulasi sebelum
penisnya menyentuh kelamin wanita bagian luar.
Tetapi apapun jenis ejakulasi dini yang terjadi, pria yang mengalaminya sama
merasa tidak puas karena ejakulasi terjadi dalam waktu sangat singkat di luar kehendaknya
sehingga hubungan seksual harus berakhir. Di pihak lain, wanita pasangannya
juga sama, merasa tidak mendapatkan kepuasan.
Ada beberapa teori penyebab ejakulasi dini:
1. Ejakulasi dini dapat disebabkan oleh adanya suatu gangguan yang bersifat
psikofisiologik. Ada beberapa masalah yang melatar belakangi terjadinya
ejakulasi dini, yaitu hubungan suami istri yang tidak harmonis, perasaan tidak
senang terhadap pasangannya, dan rasa takut terhadap wanita.
2. Kecemasan juga berperan penting dalam proses ejakulasi dini karena masalah
tersebut seringkali merupakan bagian dari situasi dan hampir semua penderita
dapat mengendalikan ejakulasi selama masturbasi. Hubungan seksual terlarang dan
takut diketahui orang lain mendorong timbulnya kecemasan. Adanya ketidakpuasan
partner seksual juga akan menambah kecemasan yang ujungnya akan memperparah
ejakulasi dini.
3. Kebiasaan mencapai orgasme dan ejakulasi secara tergesa-gesa sebelumnya.
Misalnya suka masturbasi atau onani dengan tergesa-gesa.
4. Kurang berfungsinya serotonin, suatu bahan neurotransmitter yang berfungsi
menghambat ejakulasi.
5. Gangguan kontrol syaraf yang mengatur peristiwa ejakulasi (hipersensitivitas
refleks ejakulasi). Pria dengan disfungsi ereksi pada umumnya mengalami
ejakulasi dini. Sebaliknya, pria dengan ejakulasi dini pada akhirnya dapat
mengalami disfungsi ereksi.
Berbeda dengan disfungsi ereksi, pria yang mengalami ejakulasi dini mampu
mencapai ereksi dan melakukan hubungan seksual walaupun ejakulasinya terlampau
cepat terjadi. Hanya pada ejakulasi dini yang berat, hubungan seksual tidak
sempat berlangsung karena ejakulasi sudah terjadi sebelum penis masuk ke
vagina. Pada disfungsi ereksi, hubungan seksual tidak dapat berlangsung karena
ereksi terganggu, atau kalaupun sempat berlangsung, segera terhenti karena
ereksi hilang.
Dampak ejakulasi dini
Apapun jenis berat-ringannya, yang pasti ejakulasi dini mengakibatkan hubungan
seksual berlangsung tidak harmonis. Pada ejakulasi dini, ketidakharmonisan bahkan
disebabkan karena ketidakpuasan pada kedua belah pihak. Pria yang mengalami
ejakulasi dini merasa tidak puas karena hubungan seksual berlangsung sangat
singkat di luar kehendaknya. Walaupun dapat mencapai orgasme, pria yang
mengalami ejakulasi dini juga merasa sangat kecewa karena tidak mampu
memberikan kepuasan seksual kepada pasangannya. Apalagi kalau pasangannya
mengungkapkan kekecewaan dalam bentuk reaksi yang menyalahkan penderita.
Lebih jauh, reaksi yang muncul adalah perasaan takut atau khawatir setiap akan
melakukan hubungan seksual. Perasaan ini justru akan semakin memperburuk
keadaan ejakulasi dini. Jika keadaan ini terus berlangsung, maka pada akhirnya
pria tersebut dapat mengalami disfungsi ereksi.
Wanita yang mempunyai pasangan mengalami ejakulasi dini pada umumnya tidak
dapat mencapai orgasme karena hubungan seksual segera berakhir. Kekecewaan yang
muncul selanjutnya dapat berubah menjadi kejengkelan disertai perasaan takut
setiap akan melakukan hubungan seksual. Akibat lebih jauh dapat berupa
hilangnya dorongan seksual dan dispareunia (nyeri saat berhubungan seksual).
Perlu anda ketahui, sebenarnya ejakulasi dini tidak menunjukkan adanya gangguan
pada sperma, artinya, pria yang mengalami ejakulasi dini tidak berarti
mengalami gangguan sperma. Jadi ejakulasi dini bukan petunjuk bahwa pria itu
mengalami gangguan sperma. Juga tidak menyebabkan kemandulan pada pria.
Tapi pada ejakulasi dini yang berat, dapat juga terjadi hambatan kehamilan
karena sperma tidak sempat masuk melalui vagina akibat ejakulasi yang terjadi
sebelum hubungan seksual berlangsung. Hambatan kehamilan menjadi masalah baru
lagi yang semakin memperburuk masalah yang timbul akibat ejakulasi dini.
Cara mengatasi ejakulasi dini
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi ejakulasi dini. Pertama,
dengan sex therapy. Kedua, menggunakan obat untuk mengontrol ejakulasi. Ketiga,
dengan operasi syaraf.
Cara pertama dan kedua banyak dilakukan dan memberikan
hasil yang cukup baik. Tetapi cara ketiga walaupun pernah dilakukan di negara
tertentu, sampai kini ternyata tidak populer dan tidak banyak digunakan.
Sex therapy, yang dilakukan untuk mengontrol ejakulasi dilakukan dengan bantuan
istri. Pada dasarnya cara ini dilakukan melalui beberapa langkah.
Anda bisa
mengikuti contoh langkah-langkah berikut ini :
1. Langkah pertama,
Istri melakukan masturbasi terhadap suami yang menderita ejakulasi dini dengan
posisi suami berbaring terlentang, sampai suami merasa ingin orgasme dan
ejakulasi.
2. Langkah kedua,
Pada saat suami merasa ingin orgasme dan ejakulasi, istri melakukan penekanan
pada penis dengan menggunakan ibu jari, telunjuk, dan jari tengah, selama
beberapa detik untuk menghambat terjadinya ejakulasi.
3. Langkah ketiga,
Istri melakukan masturbasi terhadap suami sampai terjadi ereksi yang cukup,
lalu segera memasukkannya ke dalam vagina dalam posisi istri di atas suami
tanpa melakukan gerakan. Bila suami merasa akan ejakulasi, istri segera
mengangkat tubuhnya dan melakukan penekanan pada penis seperti pada langkah
kedua. Selanjutnya rangsangan dengan masturbasi diulang lagi, dan dilanjutkan
dengan hubungan seksual seperti di atas.
4. Langkah keempat,
Dilakukan setelah beberapa hari melakukan latihan di atas. Pada langkah ini,
suami diizinkan melakukan tekanan untuk mempertahankan ereksinya selama
melakukan hubungan seksual dengan posisi istri di atas.
5. Langkah kelima,
Dilakukan bila suami sudah lebih mampu mengontrol ejakulasi. Pada langkah ini
pasangan dapat melakukan hubungan seksual dengan posisi samping. Kalau dengan
posisi ini suami mampu menahan ejakulasi, maka hubungan seksual dapat dilakukan
dalam posisi suami di atas.
Latihan tersebut diharapkan tetap dilakukan selama 6-12 bulan setelah itu dan
kapan saja bila diperlukan. Tetapi cara ini tidak selalu mudah dilakukan karena
beberapa alasan, yaitu ketertutupan pihak pria terhadap istrinya, tiadanya
komunikasi dan kerjasama suami istri dalam masalah seksual, dan perasaan enggan
atau malas melakukan latihan karena harus membuang waktu dan dianggap tidak
praktis.
Selain dengan melakukan sex therapy bisa juga dilakukan tips-tips dibawah ini :
1. Arahkan pikiran dan konsentrasi, hindari kecemasan. Arahkan pikiran Anda pada
sesuatu yang tidak ada sangkut pautnya dengan sex saat berhubungan badan. Bisa
juga sambil memikirkan hal yang Anda tidak sukai. Hal ini akan mengurangi
rangsangan yang diterima. Jauhkan juga rasa cemas dan khawatir.
2. Mengurangi sensitivitas pada kepala penis. Gunakan kondom, cream, atau alat
bantu seks lainnya yang dapat mengurangi rangsangan yang diterima oleh pihak
pria. Pilihlah kondom yang berjenis tebal atau gunakanlah 2-3 lapis kondom
sekaligus (kondom pertama digunakan hingga 1/4 bagian menutupi penis, kondom
ke- 2 dipakai 1/2 bagian menutupi penis dan kondom ke-3 menutupi seluruh
penis). Dengan cara ini sensitivitas kepala penis (glands penis) akan sedikit
berkurang dan sensasi kondom lapis 3 tersebut akan terasa nikmat bagi istri
anda.
3. Tekhnik cabut. Ketika si suami akan orgasme buru-buru dicabut tepat pada
waktunya, jangan sampai sperma keluar semua. Tehnik ini diperlukan peran serta
istri agar dapat berhasil dengan baik.
4. Teknik Squeeze (merupakan bagian dari Sex therapy). Saat akan terjadi
ejakulasi, sang suami harus segera memberitahukan kepada istri agar istri
segera menekan bagian bawah kepala penis (glands penis) dengan jempol jari
tangan hingga menyumbat aliran ejakulasi sperma sampai selesai fase ejakulasi.
Atau dengan menekan pangkal penis dengan jempol jari tangan. Tekanan dari
jempol jari tangan ini akan mencegah aliran cairan mani/semen keluar.
5. Posisi senggama yang tepat. Carilah posisi-posisi hubungan intim yang
biasanya dapat Anda nikmati dalam waktu yang lama. Pakailah posisi tersebut di
awal permainan agar Anda dapat tahan lama dan pasangan Anda bisa orgasme atau
keluar lebih dahulu.
6. Foreplay lebih lama. Lakukan pemanasan (foreplay) lebih lama hingga istri
Anda benar-benar terangsang (bila perlu hingga orgasme), sehingga walaupun Anda
ejakulasi dalam waktu yang cepat tetapi istri Anda juga sudah terpuaskan.
Cara pengobatan ejakulasi dini yang lain adalah dengan menggunakan obat yang
berkhasiat mengontrol ejakulasi. Ada beberapa jenis obat yang dapat mengontrol
ejakulasi. Tetapi mengingat obat tersebut mempunyai efek samping, maka
penggunaannya harus di bawah pengawasan dokter. (Sumber).
Informasi produk Timbangan Badan + Ukur Tinggi Digital silahkan bisa baca DISINI.
Informasi produk Timbangan Badan + Ukur Tinggi Digital silahkan bisa baca DISINI.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Untuk info peluang bisnis masakan Jepang Okonomiyaki & Takoyaki pelajari infonya DISINI.