Makanan yang mengandung serat adalah bagian makanan yang tidak dapat dicerna oleh enzim pencernaan. Makanan yang berserat itu sendiri banyak mengandung selulosa, hemiselulosa, pelitin, gum dan lignin. Meskipun makanan yang berserat itu tidak dapat dicerna oleh enzim pencernaan, namun bakteri flora yang ada dalam saluran pencernaan terutama yang berada dalam kolon, dapat merombak serat tersebut menjadi lebih bermanfaat. Sumber utama makanan yang mengandung serat adalah sayuran, buah-buahan, biji-bijian dan kacang-kacangan. Pada umumnya jumlah makanan yang mengandung serat yang harus dikonsumsi oleh orang dewasa adalah 20-35 gram/hari atau 10-15 gram/1000 kkal menu.
Makanan yang mengandung serat sering dibedakan berdasarkan sifat larutnya terhadap air. Makanan berserat total (TDF - total dietary fiber) terdiri atas komponen serat makanan larut air (Seluble diatary fiber - SDF) dan serat makanan yang tidak larut dalam air (Insoluble dietary fiber-IDF). Makanan berserat yang tergolong tidak mudah larut dalam air adalah biji-bijian, kacang-kacangan dan sayuran dan makanan berserat yang mudah larut dalam air biasanya berupa gum dan pelitin (Misal pelitin kulit jeruk dan apel).
Makanan berserat yang tidak mudah larut dalam air berfungsi untuk mengatasi sembelit, mencegah penyakit kanker, terutama kanker kolon dan dapat mengontrol berat badan.Jika ada orang yang kekurangan makanan yang berserat, maka feses yang terbentuk dalam usus besarnya kecil-kecil dan bertekstur keras. Bentuk feses macam ini menyebabkan konsentrasi pada zat karsinogenik yang mungkin didalamnya pekat. Bentuk feses yang kecil dan tektur yang keras juga menyebabkan proses terbentuknya feses menjadi lebih lama. Dan ini bisa berakibat sering terjadi kontak dengan zat karsinogen dalam konsentrasi yang cukup tinggi dan lama dengan dinding usus besar yang kemungkinannya dapat menyebabkan terbentuknya sel-sel kanker.
Sedangkan feses yang mengandung serat makanan banyak, maka didalam feses akan terkandung cukup air, sehingga volumenya menjadi besar dan teksturnya menjadi lunak. Dan karena volume feses yang cukup besar, maka dapat mempercepat konstraksi usus untuk segera membuangnya keluar. Volume feses yang besar dan lunak juga dapat mengencerkan senyawa karsinogen yang terkandung didalamnya sehingga konsentrasinya jauh lebih rendah.
Dengan demikian akan terjadi kontak antara zat karsinogenik dengan konsentrasi yang rendah dengan usus besar, dan kontak inipun terjadi dalam waktu yang relatif singkat sehingga tidak memungkinkan terbentuknya sel-sel kanker.
Terbentuknya feses yang kecil dan bertekstur keras, seringnya terjadi pada orang yang kekurangan makanan berserat. Oleh karena itu mulai saat ini budayakanlah untuk cukup memakan makanan yang mengandung cukup serat seperti sayuran, kacang-kacangan dan buah-buahan untuk menjaga terhindarnya dari serangan sel-sel kanker yang cukup berbahaya.
Informasi produk Timbangan Badan + Ukur Tinggi Digital silahkan baca DISINI.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Untuk info peluang bisnis masakan Jepang Okonomiyaki & Takoyaki pelajari infonya DISINI.