Terkadang kita membayangkan penderita hipertensi adalah orang yang suka marah-marah atau setidaknya mudah marah. Ternyata tidak seperti itu, banyak penderita yang tidak tampak secara fisik namun ternyata mengidap hipertensi.
Penderita yang datang ke yayasan kesehatan maupun dokter umumnya kondisinya sudah parah, karena tidak tahu dirinya mengidap hipertensi. Secara medik, Tekanan darah 140./90 (sistolik/diastolik) mm Hg atau lebih, menandakan kita mengidap hipertensi. Tekanan darah yang sehat adalah 120/80 mm Hg. Jika tekanan darah antara 120/80 mm Hg dan 139/89 mm Hg, beresiko dua kali lipat berkembang menjadi hipertensi.
Di yayasan kesehatan, Penderita usia muda (di bawah 30 tahun) umumnya mengidap hipertensi sekunder, yang penyebabnya sudah diketahui pasti. Seperti minum pil KB, gangguan fungsi ginjal, gangguan keseimbangan hormon.
Pengidapnya biasanya berusia tengah baya (30-50 tahun). Sembilan puluh persen pengidap hipertensi termasuk kategori ini. Perilaku buruk, seperti merokok, kurang berolahraga, suka makanan asin dan fast food, makan dengan kalori berlebihan, dan kegemukan, memberi andil terhadap munculnya hipertensi.
Konsumsi buah segar 20-30 menit sebelum makan. Kunyah buah secara perlahan. Minum jus buah perlahan, seteguk demi seteguk, tidak dihabiskan sekaligus. Buah banyak mengandung air, serat dan senyawa antioksidan betakaroten, likopen, klorofil, vitamin C, yang mampu meredam kenaikan tekanan darah.
Tidak melupakan tempe ! Enzim protease yang dihasilkan ragi selama pemeraman kedelai akan menguraikan protein kedelai menjadi asam-asam amino. Sebagian dari asam-asam amino tersebut (5-10 asam amino)
Hati-hati dengan garam. Jangan royal menggunakan garam dan mengkonsumsi makanan asin. Batasi makanan mengandung garam natrium, diantaranya makanan olahan (corned beef, ikan kalengan, lauk/sayur instant), saus botolan (saus cabai, saus tomat, kecap), makanan instan (mi, lauk instant), cake dan kue kering yang dibubuhi soda kue/bakingpowder seperti biskuit.
Turunkan berat badan jika kegemukan Indeks Massa Tubuh (IMT) lebih dari 25 menandakan kita kelebihan berat badan. Jika sudah melebihi 30, kita kegemukan, Untuk menghitung IMT: bagi berat badan (kilogram) dengan kuadrat tinggi badan (meter). Contoh: tinggi 170 cm, berat 72 kg, maka IMT= 72:(1,70)2 = 25.
Olahraga isotonik, seperti jalan kaki, jogging, berenang, dapat meredam hipertensi. Olahraga isotonik mampu menyusutkan hormon noradrenalin dan hormon-hormon lain penyebab menciutnya pembuluh darah, yang dapat mengakibatkan naiknya tekanan darah. Hindari olahraga isometrik, seperti angkat beban, karena justru dapat menaikkan tekanan darah.(Sumber eurekaindonesia)
Informasi produk Timbangan Digital + Ukur Tinggi Badan silahkan bisa baca DISINI.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Untuk info peluang bisnis masakan Jepang Okonomiyaki & Takoyaki info detailnya DISINI.
Informasi produk Timbangan Digital + Ukur Tinggi Badan silahkan bisa baca DISINI.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Untuk info peluang bisnis masakan Jepang Okonomiyaki & Takoyaki info detailnya DISINI.