Hallo ,  Selamat Datang di DUNIA ALAT KEDOKTERAN  |  PROFIL  |  LOKASI  |  ORDER ?
 

Pencarian

Sejarah Orthopaedi

        Walaupun kita tidak memiliki riwayat sejarah tertulis, manusia purba menyediakan bagi kita fosil-fosil. Ini menunjukkan bahwa patologi yang sama telah ada sejak zaman kuno, walaupun penyebab lingkungan dari banyak dari penyakit zaman sekarang jarang ditemukan. Bukti adanya patah tulang ditemukan, yang beberapa penyembuhan terjadi dengan alignment yang cukup baik. Hal ini sangat menarik untuk dicatat, dimana memberikan kita informasi secara etis efek dari tidak dilakukan pengobatan sama sekali, seperti melakukan istirahat dengan insting dan gerakan awal (early motion). Tidak dapat disangkal lagi dalam beberapa bukti, manusia primitive membuat bidai yang sangat sederhana. Manusia primitive juga mungkin yang pertama melakukan amputasi sederhana terhadap ekstremitas dan jari, serta membuka tengkorak.

Dalam papyrus tersebut, pemeriksaan perifer diterangkan bersama dengan pemahaman bahwa nadi mencerminkan aksi jantung dimana pembuluh darah berjalan menuju anggota gerak. Pada papyrus tersebut cedera diklasifikasi berdasarkan prognosis menjadi tiga kategori: suatu penyakit dimana akan ditangani, penyakit yang mereka akan berusaha tangani, dan penyakit yang merekatidakakan tangani. Papyrus juga menyebutkan banyak kasus dan penanganan-penanganan yang dilakukan. Ini termasuk, mereduksi dislokasi mandibul, tanda-tanda cedera spinal, tanda torticollis, penangan fraktur klavikula dan juga tanda dan penaganan fraktur lain.Discharge mereka sebut sebagai ryt, yang diduga sebagai pus pada osteomyelitis.Mungkin yang paling penting sumber yang melukiskan praktek di Mesir Kuno terdapat pada Papyrus, yang dicuri dari sebuah makam pada 1862. Papyrus itu kemudian dijual pada Egyptologist amerika yang bernama Edwin Smith sehingga kadang disebut dengan Edwin Smith Papyrus. Pengarangnya tidak diketahui, namun dipercayai adalah Imhotep. Imhotep dikenal sebagai seorang jenius pada masa itu. Dia adalah dokter, arsitek, astrolog dan juga perdana menteri yang tidak terlalu dikenal pada masa Mesir dan Yunani, dengan beberapa bukti bahwa dia baru dikenal luas 100 tahun setelah kematiannya.
Banyak prinsip dibelakang kondisi dan penanganannya telah dihubungkan dengan Yunani Kuno. Mereka dapat dianggap sebagai yang pertama yang menerapkan pendekatan ilmiah, namun mereka juga yang pertama mendokumentasikan detail dari sejarah dan perkembangan mereka. Homer sendiri, pada kontribusinya dalam perang Trojan telah memberikan kita penglihatan yang cukup dalam pemahaman cedera saat itu dan penanganan yang dilakukan untuk cedera-cedera tersebut. Iliad juga mengandung referensi mengenai berbagai deformitas. Ahli anatomi Yunani dari Aleksandria, selama abad ketiga SM juga adalah kontribtor yang hebat. Herophilus, yang dipercaya telah mempraktekkan disseksi manusia, dihargai sebagai yang pertama membedakan syaraf atas komponen sensoris dan motorik dan juga yang pertama membedakan antara arteri dan vena. Hegetor juga dari Aleksandria, namun pada 100 SM, menerangkan dengan detail hubungan anatomi dari sendi panggul dan juga yang pertama menerangkan tentang ligamentum teres.
Pada periode 430 dan 330 SM, sebuah teks Yunani sangat penting disusun yang dikenal sebagai Corpus Hippocrates. Diberikan nama akhiran Hipokrates yang dikenal sebagai bapak kedokteran. Hipokrates dilahirkan di pulau Cos pada 460 BC dan meninggal di usia tua pada 370 BC. Dia dikenal telah membawa pendekatan sistematis dan ilmiah pada kedokteran dan telah menjelaskan untuk pertama kali posisi dan peran dokter dalam komunitas. Walaupun berabad-abad telah berlalu, Sumpah Hipokrates akan selalu menjadi pusat dari praktek kita.
Beragam bab dalam Corpus Hipokrates yang relevan dengan Orthopaedi. Salah satunya adalah bab mengenai sendi. Disini dislokasi bahu digambarkan bersama dengan metode reduksinya. Juga terdapat bagian menjelaskan reduksi akromioklavikular, temporomandibular, lutut dan panggul serta dislokasi sendi siku. Koreksi Clubfoot juga diterangkan. Masalah infeksi setelah fraktur compound telah diterangkan dan ditangani dengan pitch cerate dan kompres anggur tanpa perban yang kuat. Ekplorasi yang berlebihan terhadap fraktur compound juga telah dihindari.
Hipokrates mempunyai pemahaman yang menyeluruh terhadap fraktur. Dia mengetahui prinsip traksi dan counter-traksi. Dia mengembangkan bidai khusus untuk fraktur tibia, mirip dengan fiksasi eksternal. Hipokrates juga mengembangkan Kursi Hipokrates atau Scamnum. Dari semua perkembangan yang diberikan Hipokrates kepada kita, observasi klinisnya dan pemkiran rasionalnyalah yang paling harus kita hargai.
Walaupun pengajaran Hipokrates mendominasi pemikiran untuk beberapa abad setelah kematiannya, namun ada pula beberapa kontributor terhadap Orthopaedi yang berharga untuk disebut-sebut. Saat era Romawi, terdapat seorang figure Yunani yang dihormati bernama Galen (129-199 SM). Di berasal dari Pergamon dan menjadi ahli bedah gladiator di sana sebelum pindah ke Roma. Galen sering dianggap sebagai “Bapak Kedokteran Olahraga”. Dia memberikan pemahaman mengenai rangka dan otot yang menggerakkannya. Secara khusus, juga cara penyampaian sinyal dari otak menuju syaraf dan otot. Dia pertama mencatat mengenai kasuscervical ribs. Dia menjelaskan destruksi tulang, sequestrasi dan regenerasi pada osteomyelitis dan kadang melakukan reseksi pada kasus-kasus tersebut. Galen dipercaya menjadi yang pertama menggunakan istilah Yunani, “Kifosis, Lordosis dan Skoliosis” untuk deformitas yang diterangkan dalam teks Hipokrates. Dia juga merancang beberapa metode untuk mengoreksi deformitas tersebut.
Saat periode Graeco-Roman, terdapat juga upaya untuk menyediakan prosthesis buatan. Terdapat beberapa catatan mengenai tungkai kayu, tangan besi dan kaki palsu. Soranus dari Ephesus juga dikatakan telah pertama kali menerangkan mengenai rickets. Rufus dari Ephesus menerangkan ganglia tendon dan penangannya dengan kompresi. Antyllus pada abad ketiga dikatakan telah mempraktekkan tonotomi subkutan untuk meredakan kontraktur di sekitar sendi. Dikatakan pula dia telah menggunakan jahitan linen dan catgut untuk prosedur tersebut. Bermacam bor, gergaji dan pahat juga dikembangkan pada periode tersebut.
Walaupun praktek kedokteran Arab disangka sebagai ekstensi dari teks-teks Yunani, penggunaan Plaster of Paris pada Abad ke-10 sangat signifikan. Dengan penambahan air pada bubuk anhydrous calcium sulphate, maka sebuah material kristalin yang keras terbentuk. Seorang Persia bernama Abu Mansur Mufawwak menjelaskan pembungkusan plaster pada fraktur dan cedera tulang lainnya pada ekstremitas.(Sumber www.worldortho.com)

Informasi Timbangan Badan + Ukur Tinggi Digital Blesindo silahkan baca DISINI.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Untuk info peluang bisnis masakan Jepang Okonomiyaki & Takoyaki info detailnya DISINI.

Ingin Gabung di Dunia Alat Kedokteran Yahoo Groups

Powered by us.groups.yahoo.com

Artikel / Produk Sejenis